Kupang,HRC- Potensi Laut Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT) sangat menjanjikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Nusa Tenggara Timur namun sayangnya potensi laut NTT dengan kekayaan ikan yang luar biasa belum dikelola secara maksimal oleh masyarakat NTT dikarenakan 70% mata pencaharian masyarakat NTT adalah Petani dan Peternak bukan Nelayan.
Pemerintah Provinsi NTT jauh sebelumnya sudah mencanangkan gerakan masuk laut (Gemala) bagi masyarakat NTT namun program ini sekedar gerakan stimulant. Selain gerakan ini ada juga gerakan Gemar Makan Ikan dari program Kementerian Kelautan Perikanan Republik Indonesia yang disingkronkan dengan program pemerintah provinsi NTT.
Demi mewujudkan masyarakat NTT mandiri dan sejahtera tentunya seluruh potensi daerah harus diangkat dan diberdayakan secara maksimal salah satunya dunia pendidikan Vocational harus menjadi pionir pembangunan di daerah ini.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan satu-satunya sekolah negeri pelayaran yang ada di Kota Kupang dengan 4 program studi keahlian yakni Nautika Kapal Niaga,Nautika Kapal Penangkapan Ikan,teknik Kapal Niaga,Teknik Komputer dan Jaringan.
Kepala SMKN 7 Kota Kupang,Dra.Yeftasiana M.A.Nitti ditemui media Independent Hak Rakyat di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan SMKN 7 Kota Kupang baru 10 tahun berkiprah di Kota Kupang tentunya banyak kesulitan dan tantangan yang dialami terkhusus terkait sarana-prasarana pendidikan di sekolah ini.
“Perlu kita akui bahwa sekolah kita ini baru berdiri kurang lebih 10 tahun. Tentunya kita akui bahwa banyak kesulitan yang dialami sekolah ini termasuk sarana-prasarana penunjang pendidikan masih jauh dari harapan”tutur Nitti.
Lebih lanjut Nitti mengatakan terkait tanggung-jawab pendidikan di republik ini merupakan sebuah tanggung-jawab bersama baik itu pemerintah,swasta dan berbagai pihak mestinya ikut membangun dunia pendidikan di republik ini.
Sekolah dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 369 siswa ini tentunya menurut Nitti sangat membutuhkan dukungan baik dari pihak pemerintah maupun non pemerintah dalam menunjang pencapaian harapan dan cita-cita anak didik sebagaimana diharapkan bersama yakni menjadi agen pembangun daerah dan generasi penerus cita-cita bangsa.
“Saya sangat mengharapkan kepada pemerintah Provinsi maupun kota untuk turut memperhatikan sekolah kami.Kami kekurangan ruangan kelas dan untuk itu kami mohon bantuan dan dukungan Pemprov.NTT”Pinta Nitti.
Menjawab media ini terkait kondisi rill sekolah sebagai sekolah kejuruan tidak lain Nitti mengatakan mengenai praktikum atau studi lapangan oleh para siswa sekolah ini dilaksanakan degan bekerjasama pihak sekolah dan ASDP Kupang dalam proses magang bagi siswa jurusan Nautika Kapal Niaga,Nautika Kapal Penangkapan Ikan,teknik Kapal Niaga sedangkan untuk siswa jurusan teknik computer dan jaringan dilaksanakan di kantor pemerintahan terdekat.
Perlu diketahui SMKN 7 Kota Kupang dengan diberlakukan sistem zonasi maka untuk kuota penerimaan siswa baru tahun ajaran 2021-2022 tersedia 132 peserta didik baru untuk itu dari ketersediaan ruang belajar sudah tentu tidak dapat menampung seluruh siswa yang ada dikarenakan hanya terdapat 6 ruangan kelas di sekolah ini.
“Kami terpaksa akan memberlakukan sitem shift pagi dan siang jikalau pembelajaran tatap muka kembali diberlakukan karena apa? kami hanya memilikii 6 ruang kelas”Jelas Nitti dengan nada perihatin. (Frengco/Eshy)*