Kupang,HRC- Ternyata bukan hanya soal ekonomi menuntut kaum hawa terjun ke dunia pekat suatu dunia yang dipandang sangat tidak berarti dan tidak bermartabat oleh banyak orang. Kebutuhan pemenuhan akan sebuah kenikmatan sex (Libido) juga dapat menuntut seseorang wanita untuk terjun pada dunia pelacuran.
Cindya seorang gadis manis berdarah Madura ditemui media ini belum lama ini di sebuah tempat hiburan malam sempat menjawab media ini terkait keberadaannya yang baru memasuki empat hari lamanya dia menjadi anggota tempat hiburan malam tersebut. Dia seorang gadis diperkirakan baru berusia 20-an tahun,energik,cantik dan ramah serta tidak menunjukkan sikap sebagaimana ditunjukkan oleh teman-teman seprofesinya yang selalu tampil berjuang untuk mendapatkan tamu.
Cindya tampil beda diantara teman-temannya. Dari sisi wajah dia tampak seperti seorang gadis lain pada umumnya. Dari sisi ini Hak Rakyat menaruh perhatian khusus ingin tahu siapa sebenarnya gadis yang satu ini. Hak Rakyat mendekat menyorongkan tangan sambil memperkenalkan diri. Cindya pun menyambut perkenalan tersebut dengan penuh suka-cita dan keterbukaan.
Hak Rakyat membangun dialog dengan gaya pendekatan persuasive ala seorang Investigator. Dan ternyata perkenalan tersebut disambut hangat. Dia mengajak Hak Rakyat berdiskusi di Kamarnya. Kemungkinan factor ingin didengar dan ingin mengungkapkan diri maka dirinya bercerita banyak terkait keberadaannya. Kepada media ini dia mengisahkan tentang kepribadiannya secara mendalam. Hak Rakyat termangu dan membiarkan diri untuk dijadikan sebagai sarana dimana Cindya dapat melewatinya untuk menemukan diri. “ Mas jujur aja,aku bukan tipe pencari uang dengan pekerjaan semacam ini. Saya dilahirkan dari keluarga yang cukup berada. Saya ke tempat ini hanya karena tuntutan hasrat sex” Ungkap cindya penuh kepolosan.
Cindya mengaku sudah enam bulan berada di tempat hiburan malam,banyak pengalaman menarik yang diperoleh khususnya dalam menghadapi tamu yang menuntut aneh-aneh. Namun oleh Cindya selalu menolak tipe tamu yang kurang menyenangkan baik dari sikap dan penampilan. “ Karena saya dengan tujuan berada di tempat ini bukan untuk cari uang namun untuk cari kepuasan maka saya selalu selektif dalam menerima tamu” Paparnya sambil tersenyum. Hak Rakyat dengan tenang tetap mendengar apa yang disampaikan. Sungguh kali ini Hak Rakyat lebih memilih berdiam untuk mendengar banyak. Semakin Hak Rakyat berdiam,semakin dia bercerita tentang pengalaman hidupnya.
“Saya lahir dari keluarga yang boleh dikatakan terpandang di daerah saya. Kedua orang tua saya sangat mencintai kami anak-anak,namun tidak tahu apa yang menuntut saya untuk masuk dalam dunia ini” Ungkap Cindya penuh penyesalan. Namun lebih lanjut dirinya bertekad untuk kembali ke kehidupan semula yang baik dan dicintai keluarga.
Perjumpaan malam itu tidak berlangsung lama,sekitar 15 menit perjumpaan Hak Rakyat dan si Cindya namun menghasilkan sebuah dialog yang berarti bagi petualangan kehidupan seseorang teristimewa bagi seorang Cindya yang selama ini berkelana seorang diri didunia yang diipandang oleh banyak orang tidak berarti dan amat tidak bermoral. Semoga Cindya sesegera mungkin kembali ke keluarga dan teristimewa kembali kepada hidup yang lebih bermartabat seperti hidup yang dilakoni oleh banyak orang pada umumnya. Semoga! Team HR