Yan Tahu Protes Dinas Kehutanan Lamban Menerbitkan Izin Ekspor Kayu

oleh -70 Dilihat

Malaka,HRC- Yan tahu pengusaha kayu di desa Tafuli Kecamatan Rinhat, kabupaten Malaka protes tindakan ibu Maria Yovita Seran. S. Hut. kadis kehutanan menunda izin ekspor kayu bagi dirinya dirugikan. (Minggu,24/6 2022).

Hal ini dikatakan saat temui media HRC di kediamannya (Jumat,22 juli 2022)

“Kalau Dinas Kehutanan bilang kayu saya tersendat karena menebang kayu hutan kawasan itu tidak benar. Ini alasan menghambat sirkulasi penjualan kayu kami. hutan kawasan itu jauh dan di desa Tafuli tidak ada yang namanya hutan kawasan. Yang baru ada hutan kawasan Oenunu tapi itu kayu baru ditanam jadi kalau kayu hutan kawasan saya tidak setuju. itu jauh sekali. Kayu yang ditanam dari tahun 90-an dan 80-an kita tahu. Dan saya melansir kayu saya melalui kampung Arak karena akses jalan langsung ke Tafuli tidak bisa sebab tebing. Dus juga membenarkannya.

Menurut Dus bahwa kami di minta untuk penuhi permintaan kayu sesuai kesepakatan kerjasama di luar timor di mana kayu kami kirim ke Jawa.
Justru peluang kerja itu kami tetap berusaha memenuhi aturan Daerah meminta dinas kehutanan untuk mengadakan survey di lokasi penebangan.

Usulan permohonan kami dari akhir bulan mei atau awal Juni 2022. Namun sampai hari belum ada orang dinas Kehutanan yang ke lokasi. Dan kami belum mendapat izin tersebut. Tagihan penyedia olahan kayu konsumen meminta agar ada pengiriman segera kendala ini menyebabkan kerugian bagi usaha kami dan warga kabupaten malaka.kata Dus

sesuai konfirmasi warga Yohanes Yan dan Dus lalak ” kami baru baru ini 2 minggu lalu di kantor kehutanan kepala dinas kehutanan ibu Yosefina Abuk Seran mengatakan “Tidak apa-apa apa yang penting kayu bapak mereka masih ada dan akan kami proses. Kami masih menunggu tanggapan dari propinsi terkait penumpukan kayu yang di maksud” Kata Dus.

Kerjasama dengan konsumen itu tidak mentoleransi karena telah menunggak pengiriman. Untuk itu kami mohon dapat diproses secepatnya izin pengiriman yang kami minta. Dus mengaku “ini kami ditagih untuk segera memenuhi permintaan. Bisa juga kami akan ditangkap polisi karna lalai dalam penyediaan kayu untuk klien.”Keluh Dus.

Lanjut Dus sedangkan dari daerah kita sedikit menghambat usaha kami ini. Kayu kami beli dari warga di beberapa tempat.
a. Nikolas foni
b. Yulius timu
c Huber Bani
d. Dominikus nesi Makleat
e. Martinus neno Makleat
f. Blasius tafuli
g. Paulus Tule
h. Laurensius Tae.


Mohon di pikirkan usaha kami untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan mengolah kayu warga di Desa tafuli. Tidak hanya kami yang rugi tapi seluruh warga yang membutuhkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup semuanya terhambat. (Eky Luan)***

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.