Dili, HRC- Di Istana Negara Dili (Palacio Governor), diadakan pertemuan antara Delegasi Pemerintah Republik Indonesia dan Delegasi Pemerintah RDTL.
Delegasi Pemerintah Republik Indonesia di wakili oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lembaga Ketahanan Nasional RI), Andi Widjajanto selaku koordinator delegasi Indonesia, Dubes RI untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Delegasi Pemerintah RDTL di wakili oleh Yang Mulia Perdana Menteri Taur Matan Ruak didampingi Menteri Dewan Kepresidenan, Fidélis Manuel Leite Magalhães, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Joaquim Amaral, Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri, José Lucas do Carmo Silva, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno, Presiden Otoritas Rejjaun Administratif Khusus Oekusi-Ambeno (RAEOA), Arsenio Paixão Bano, Kepala Kabinet Perdana Menteri; Azevedo Lourenço da Costa Marçal.
Pertemuan kedua delegasi tersebut membahas tentang rencanakan pembentukan Free Trade Zone di perbatasan Timor Leste dan Indonesia di Kawasan Oekusi-Ambeno
Dalam sambutannya, pertama-tama Andi Widjajanto selaku koordinator delegasi Indonesia menyampaikan bahwa delegasi RI merasa terhormat karena Yang Mulia Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, yang telah bersedia menerima delegasi RI terutama pada hari Sabtu.
Dalam sambutannya, andi wijayanto juga menyampaikan “kami membawa pesan dari Presiden RI, Joko Widodo untuk mempercepat proses Kerjasama di Perbatasan antara Pemerintah Timor Leste dan Indonesia, agar bisa mengarah pada pembentukan Ekonomi Industri Khusus yang mengarah pada perdagangan Bebas antara Indonesia dan Timor Leste, diharapkan agar hal ini bisa segera terealisasi sehingga kedua negara bisa meningkatkan kerjasamanya untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan bersama antara kedua negara di Pulau Timor”. ( Eshy)