Kupang,HRC- Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun,(HUT) Kemerdekaan RI yang ke 77 Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Kupang akan menggelar pameran Edukasi dan Pentas Seni Pelajar Serta Launching Pemetaan Zonasi Pelestarian Kesenian Tradisional Tingkat SD/MI dan SMP/MPS se-Kota Kupang Tahun 2022. Pameran ini bertemakan “Menuju Siswa Yang Cerdas dan Berbudaya” Senin,(2/8/2022).
Kapala dinas Drs.Dumuliahi Djami,M.Si mengatakan pentas seni yang akan digelar mencakup lomba tarian, fashion show dan paduan suara. Terdapat pula kegiatan lain berupa tarik tambang, lari karung dan makan kerupuk.
” kami menggelar berbagai kegiatan yang diikuti oleh 105 tim SD/MI, 32 Tim SMP total berjumlah 137 tim sedangkan sisanya diikuti oleh paduan suara SD dan SMP 63 tim. Kegiatan ini juga diikuti oleh guru-guru, kepala sekolah serta pegawai dinas pendidikan berjumlah 194 peserta, 81 tim tarik tambang, 27 lari karung dan 38 orang lomba makan kerupuk. Jelas Djami.
Festival pameran ini akan dilaksanakan Selasa 02 hingga 11 Agustus 2022 di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang dengan menampilkan tarian lokal asli NTT, mulai dari kostum dan musik merupakan khas NTT.
Djami menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan bagi generasi muda penerus khususnya peserta didik. Maka kami menyertakan stand yang ada di sekolah penggerak baik Paud,SD & SMP dan maupun stand luar.
” Kegiatan ini dilakukan tanpa paksaan, jika ada yang ingin berpartisipasi kami persilahkan, dan jika ada juga yang tidak ingin untuk berpartisipasi dengan alasan buang-buang anggaran pun kmi hargai. Tambah Djami.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kabid Dikdas Okto Naitboho,S.Pd,M.Si yang merupakan ketua panitia dalam kegiatan pameran tersebut, Ia menyatakan bahwa tema yang diangkat merupakan tidak keluar dari tema nasional dalam HUT RI Ke-77 pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat yang diturunkan dalam tema kegiatan adalah menuju siswa yang cerdas dan berbudaya.
“Selama ini kita lebih menekankan pada kecerdasan dan melupakan budaya, sehingga banyak orang yang cerdas tetapi tidak berakhlak mulia. Maka kita mau menimbangkan dengan cara tingkatkan kecerdasan otak tetapi memperkenalkan budaya untuk mencerdaskan peradaban,” Ungkap Naitboho. ( Eshy)***
