Sikka,HRC- Demikian pernyataan kader Posyandu Ibu Sumiati di dusun Parumaan A,Desa Parumaan Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka Rabu 6, April 2022, ketika di jumpai HRC.Lebih lanjut Sumiati menceritakan bahwa,semua belanja mengenai kebutuhan PMT dilakukan sendiri oleh kepala Desa,hanya ikan saja di kasih uang kepada kader posyandu.
Pantauan lapangan, kualitas beras yang di sajikan tidak sesuai dengan standar kualitas beras Stanting.Pengakuan Kader posyandu, jumlah telur ayam di kurangi kerja menurut kades harga telur ayam naik,padahal sesuai RAP harga telur ayam per papan RP 70.000,dan harga di pasar masih Rp 50.000 per papan,apalagi jika di beli per ikat.informasi yang di peroleh di lapangan pemberian buah buahan tidak di lakukan rutin setiap hari Pengakuan kader buah buahan di berikan sesewaktu secara selang seling.
“Jumlah telur dan buah juga di kurangi,baik jumlah per anak maupun waktunya tidak lagi setiap hari,tapi selang seling”. Ujar kader Posyandu Jihan dan Aisyah.
Lebih lanjut,Kader Sumiati mengatakan bahwa dua hari kegiatan PMT tidak dapat berlangsung alasan kades kehabisan bahan baku,Meskipun keterangan bendahara desa,dana kegiatan Silpa PMT tahun anggaran 2021 sudah di tangan kepala desa .
“Karena sayur tidak di siapkan oleh pelaksana kegiatan sesuai RAP,maka kami berinisiatif mengadakan sayur kelor dengan cara memetik langsung yang ada di sekitar desa ujar jihan,data yang di himpun ole HRC di desa Parumaan A ada 18 penerima stunting”.
( Mef)*