Pemerintah Australia Peduli Masyarakat NTT

oleh -94 Dilihat

Kupang, HRC- Pemerintah Australia memberikan bantuan alat diagnostik Loop Mediated Isotbetmal Amplification atau alat Deteksi virus Demam Babi Afrika (ASF), senilai Rp. 1.4 Milyar kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT).

Bantuan alat ini diberikan dari pemerintah Australia melalui Partnership For Promoting Riral Incomes through Support for Markets In Agriculture (Prisma) NTT,dan program kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan
(AIHSP).

Perwakilan Pemerintah Australia dan Perwakilan Pemerintah NTT Berpose bersama Usai Penyerahan Alat Deteksi Virus Flu Babi

Penyerahan diterima langsung Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dari Direktur Program AIHSP, John Leigh di ruang rapat Gubernur, Selasa, (7/2/2023).

Dalam sambutannya, Josef Nae Soi mengatakan Dalam sambutannya Wakil Gubernur NTT mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Australia atas penyerahan Alat Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) tersebut.

“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT saya menyampaikan limpah terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia karena melalui Program Australia Indonesia Patnership For Promoting Rural Incomes Through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) dan Program Kemitraan Australia Indonesia Untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) yang pada hari ini menyerahkan tiga alat pendeteksi virus penyakit demam babi afrika (ASF) yaitu Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP),” kata Wakil Gubernur.

Lanjut Wakil Gubernur NTT, mengungkapkan, Provinsi NTT merupakan Provinsi yang sangat kaya keanekaragaman budayanya, adat istiadatnya serta destinasi wisatanya yang terkenal dan sangat menarik dan memiliki kekayaan yang besar juga di bidang kemaritiman, potensi kelautannya, juga kekayaan di bidang pertanian dan peternakan seperti sapi, kerbau, kuda, babi, ayam yang juga sangat cocok di kembangkan di Provinsi NTT. Semua ini tentu di dukung oleh iklim serta kondisi geografis yang cocok.

“Selain itu juga, beternak merupakan salah satu budaya yang sudah di warisi oleh para leluhur, yang merupakan salah satu sumber mata pencarian dalam pemenuhan ekonomi sehari-hari. Alat ini tentu akan sangat dibutuhkan karena akan sangat membantu para peternak babi dalam mendeteksi virus ASF,” kata Beliau.

Diakhir sambutannya, Wakil Gubernur berharap dengan kehadiran alat ini dapat mendukung Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya pemulihan sektor peternakan khususnya peternak babi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengingat diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, sehingga pengendalian dapat segera dilakukan.

“Alat ini dapat mengobati keresahan masyarakat akan keganasan virus yang dapat melumpuhkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat peternak babi ini dan sebaliknya dapat menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunan lainnya. Sebab akhir-akhir ini juga banyak keresahan yang mulai muncul khususnya bagi masyarakat peternak babi di Provinsi ini akibat mulai merebaknya lagi virus demam babi afrika (ASF). Pada awal Tahun 2023 ini Provinsi NTT kembali merasakan wabah baru virus ASF ini dan menjadikan daerah NTT sebagai daerah yang paling terdampak di Indonesia, baik secara ekonomi maupun budayanya,” papar Wakil Gubernur NTT.

Hal senada juga disampaikan Direktur Program AIHSP, John Leigh, menjelaskan bahwa Penanganan ASF di Provinsi NTT, kata Leigh,  membutuhkan kerja sama multipihak, sehingga Pemerintah Australia menyadari bahwa ASF membawa kerugian besar bagi NTT baik secara ekonomi maupun budaya.

“Selain membantu produsen ternak, dampak dari penggunaan LAMP juga diharapkan dapat memberikan dorongan ekonomi bagi pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunannya. Jadi dengan penyerahan alat deteksi virus ASF (LAMP) ini sekaligus untuk membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium, kami mendukung Pemerintah NTT dalam memulihkan sektor peternakan babi secara cepat,” jelasnya.

Dijelaskan John Leigh menuturkan, alat diagnostik Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP), dan reagen yang dikirimkan, sebagai bagian dari paket, dapat mendeteksi virus ASF pada babi.

“Alat ini diharapkan dapapat mendukung dalam upaya pemulihan sektor babi di Provinsi NTT, mengingat diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, sehingga tindakan pengendalian dapat segera dilakukan,” harap John Leigh.(Desy)*

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.