Kupang,HRC- Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) yang dikucurkan dari pemerintah pusat ke daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan tujuan membiayai kegiatan pendidikan dan kependidikan di masing-masing satuan pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
Besaran alokasi dana Bos reguler dihitung berdasarkan besaran satuan biaya daerah masing-masing dikalikan jumlah peserta didik.
Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Kupang merupakan salah satu sekolah kejuruan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki ribuan siswa dimana besaran pengelolaan dana Bos pada sekolah ini hampir mendekati Rp.2.000.000.000.00 per tahun.
Kepala sekolah SMKN 2 Kota Kupang,Silas Kase,S.Pd.MT ditemui media ini di ruang kerjanya Senin,(14/6/2021)mengatakan sesuai data terakhir jumlah siswa pada sekolah ini terdapat 2.022 siswa dengan tenaga guru 170 orang berstatus guru PNS dan Non PNS sedangkan untuk tenaga kependidikan terdapat 27 orang.
“Dari 2.022 siswa diantaranya hanya 1.800 siswa yang menerima dana Bos. Dari 1.800 siswa ini dapat dihitung berapa banyak milyar yang dikelola sekolah ini per tahun”Jelas Kase.
Kase yang sebentar lagi menyelesaikan masa tugas sebagai ASN kepada media ini mengatakan SMKN 2 Kota kupang sudah cukup dikenal di masyarakat NTT pada umumnya dan khususnya Kota Kupang untuk itu terkait publikasi dan promosi sekolah ini sudah lepas landas.
“Kita sudah tidak membutuhkan promosi karena sekolah kita sudah cukup dikenal di NTT”Ungkap Kase penuh bangga.
Ditempat terpisah Kepala Inspektorat NTT,Rut Laiskodat.S.Si.Apt,MM dihubungi media ini terkait pengawasan pengelolaan keuangan dana Bos pada sekolah tingkat SLTA Provinsi NTT tidak lain dirinya mengatakan terdapat banyak temuan penyalahgunaan dana Bos pada sekolah-sekolah SMA/SMK Provinsi NTT salah-satunya adalah SMKN 2 Kota Kupang.
“Inspektorat NTT dalam menjalankan tugas inspeksi keuangan menemukan banyak penyimpangan penyalahgunaan keuangan dana Bos.Dan tentunya temuan-temuan itu akan kami follow-up sehingga yang bersangkutan dapat mempertanggung-jawabkannya”Tegas Ruth Laiskodat. (Frengco/Eshy)*.
