Kupang,HRC-Jauh sebelum Indonesia merdeka telah hadir di Republik ini beberapa lembaga pendidikan yang turut memberi andil dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang turut pula mempersiapkan Indonesia memasuki gerbang kemerdekaan.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov NTT) merupakan salah satu sekolah yang hadir di NTT sejak jaman Hindia Belanda tentunya output dari sekolah ini telah menghasilkan pemimpin bangsa baik ditingkat nasional hingga daerah.
Kepala SMPN 4 Kota Kupang,Susy Aprijanti,S.Pd ditemui media Independen Hak Rakyat di ruang kerjanya Senin, (22/11/2021) mengatakan kiprah SMPN 4 kota Kupang merupakan salah satu sekolah tua memiliki nilai sejarah di kota Kupang. Sekolah ini telah menghasilkan pemimpin-pemimpin handal di NTT termasuk beberapa Gubernur NTT tamat di sekolah ini.
” Tadi pak katakan sekolah ini adalah sekolah sejarah dan hal itu benar adanya. SMP ini telah menghasilkan banyak pemimpin di NTT termasuk gubernur NTT” Jelas Susy yang sudah sebelumnya telah mengabdi 20 tahun di sekolah ini.
Lebih lanjut Susy menjawab media ini terkait kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini tidak lain Susy mengatakan dalam masa pandemic covid-19 yang mana sebelumnya kurang-lebih 2 tahun terjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan kini setelah kota Kupang dinyatakan turun pada level empat hingga dua dari dinas teknis terkait mengeluarkan rekomendasi untuk dilaksanakannya KBM tatap muka terbatas.
” Mengingat jumlah siswa kita seribu lebih Maka untuk pelaksanaan KBM tatap muka terbatas saya minta satgas covid sekolah untuk tegas menerapkan protokol kesehatan sesuai standar umum yang berlaku” Ungkap Susy.
Susy menambahkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar khusus untuk siswa di sekolah ini harus mengalami ketenangan sekaligus memiliki sikap simpati dan senang terhadap guru sehingga siswa merasa tertarik berada di sekolah.
” Bagi bapak/ibu guru di sekolah ini saya selalu tekankan untuk berkreasi menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa-siswi tidak tertekan pada proses belajar di sekolah” Tegas Susy.
Susy yang baru menjalankan tugas sebagai kepala sekolah belum setahun ini memiliki impian untuk mewujudkan sekolah ramah anak, sekolah bersih, tertib dan disiplin bagi tenaga pendidik dan kependidikan maupun peserta didik. Tentunya harapan ini menjadi harapan umum dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan Indonesia yang handal dan mampu berdaya saing baik di tingkat Internasional, nasional dan daerah.
” Ketika saya dilantik sebagai kepsek, saya mulai perlahan-lahan membenahi sekolah ini. Pertama mulai dari ruang kerja saya. Saya urus agar ruang kerja ini dapat menarik ketika duduk bekerja” Ungkap Susy sambil menunjuk ruangan kerja yang baru selesai dipoles.
Perlu diketahui sekolah dengan jumlah siswa 1.040 dan tenaga pendidik maupun kependidikan sebanyak 70 orang ini, dari sisi lokus sekolah ini berada ditengah pusat permukiman tentunya menjadi sekolah pilihan namun ketika berlakunya sistem zonasi sekolah ini harus mengikuti regulasi yang berlaku sehingga tidak terjadi penumpukan siswa di sekolah ini.
( Tim Hak Rakyat)*
