Kupang,HRC- Iklim usaha di masa datang akan dikuasai oleh para milenial yang memiliki kemampuan akademik yang mumpuni. Untuk itulah Universitas San Pedro yang didirikan Yayasan Servas Mario ini hadir sebagai jawaban terhadap tuntutan dunia kerja masa depan. Kehadiran Universitas San Pedro di tengah menjamurnya perguruan tinggi di Kota Kupang merupakan mimpi kelompok masyarakat kelas menengah kebawa terutama dalam hal finansial. Di San Pedro. Biaya kuliahnya selain murah, pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cara mencicil. Benar-benar sangat membantu.
Sebagai perguruan tinggi swasta, San Pedro memiliki berbagai terobosan model pembelajaran dengan menawarkan beasiswa kampus KIP aspirasi DPRD, KIP jatah Kemendikti, beasiswa yayasan dan UKT. Selain itu universitas yang telah melaksanakan 3 kali wisuda sejak berdiri 2016 dan saat ini memasuki tahun ke-7 ini, memiliki sumber daya pengajar berkualitas baik itu tenaga pendidik dan kependidikan yang memadai yang semuanya telah terakreditasi sebagai dosen pengajar juga memberikan sentuhan bidang studi “Jurusan” yang belum dimiliki universitas lain di kota Kupang. Jurusan itu adalah PLB, Statistika dan Lingkungan, bahkan dalam bidang penelitian, Universitas San Pedro mendapat 12 peneliti yang di biaya Kemendikti bagi tenaga dosen pemula.
Rektor Universitas San Pedro, Romo Dr. Bertolomeus Bolong, OCD, M.Si, kepada media ini belum lama ini mengatakan Universitas San Pedro memulai tugasnya menampung mahasiswa secara yuridis berdasarkan SK. Kemenristekdikti 115/KPT/1/2016, dibawa Yayasan Servas Mario juga, dibawah kepemimpinan Servas Mario Pati, sejak 2016 hingga 17 Januari 2020.
Untuk mengikat mahasiswa, rektor San Pedro menerapkan cara jitu membangun konsep kampus murah-meriah dengan memperhatikan mutu output wisudawan yang memiliki kualitas dan kuantitas agar bisa bersaing saat bekerja. Bahkan secara finansial, kampus yang dalam bulan Oktober 2022 ini sudah menggunakan gedung baru bekas kantor bupati lama yang memiliki 10 progam studi dari 3 Fakultas masing-masing Mipa, Teknik dan FKIP juga memberikan beasiswa dan biaya gratis bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik tetapi tidak mampu secara finansial, selain itu universitas yang masih menggunakan Ruko Oebobo ini juga memberikan keringanan biaya kuliah bagi mahasiswa kurang mampu untuk terus kuliah sampai.
“Kami juga memberikan dispensasi mahasiswa yang terlambat bayar terus menjalani masa perkuliahan tanpa siswa dikeluarkan. Bahkan bagi mahasiswa yang hilang kami memberikan kebijakan semester pendek untuk menyelesaikan keterlambatan satu semester menghindari drop out (DO),”tegas Rektor San Pedro.
Bagi Rektor San Pedro, dengan menetapkan biaya yang cukup murah sebesar Rp. 2.000. 000 /semester, dengan pola pembayaran bisa dilakukan dengan cicilan Rp.1.000. 000, San Pedro terus diminati dan mendapat perhatian serta kepercayaan dari masyarakat luas terutama masyarakat NTT dan negara tetangga Timor Leste yang saban tahun terus saja menjadi “langganan tetap” berkuliah di Universitas San Pedro di tengah persaingan universitas lain di Kota Kupang.
“Setiap tahun kami tidak memberikan pembatasan terkait penerimaan siswa tetapi kami melakukan seleksi terkait intelektual siswa, dan kemampuan ekonomi siswa. Banyak anak kampus kami terkendala biaya administrasi kami mengizinkan untuk dibayar dengan cara mencicil. Sementara bagi mahasiswa kurang mampu itu hanya membayar Rp 600.000/semester untuk menggunakan fasilitas kampus tanpa pungutan tambahan. Silahkan mendaftar bagi semua mahasiswa yang berminat,” tutur Rektor.
Kehadiran Universitas San Pedro seakan mematahkan mitos yang beredar luas di masyarakat bahwa kualitas suatu Perguruan Tinggi sangat ditentukan oleh biaya pendidikannya. Tidak benar bahwa semakin mahal biaya semakin berkualitas perguruan tingginya. Itu tidak benar. Buktinya San Pedro mampu memberikan kualitas pendidikan yang mumpuni meski dengan biaya perkuliahan yang relatif murah.
“Mahal atau murah tidak bukanlah jaminan mutu suatu Perguruan Tinggi” Mutu Perguruan Tinggi ditentukan oleh kualitas dosen, kurikulum yang baik, dan teguh menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik. Itulah yang menentukan baik buruknya suatu Perguruan Tinggi,” tegas Romo Bertolomeus.
Perlu diketahui pertengahan bulan Oktober Gedung baru Dan Pedro yang berlokasi d gedung bupati lama siap di tempati.
Selain itu, Universitas San Pedro hampir sudah 250 mahasiswa yg terbantu dari UKT, KIP DPRD sebanyak 15 mahasiswa, dan dari yayasan sekitar 80-an mahasiswa dengan siswa syarat hanya dibebankan biaya Rp.600.000 setelah di cicil.
(Desy)