Catatan lepas Gewura Fransiskus Perse “Rero” Rentak Irama Sepak Bola Indah

oleh -118 Dilihat

Lembata, HRC- “Pasukan” Marilonga-Topo Doga pulang dengan kepala tegak membawa hasil gemilang dan memastikan diri berlaga di partai final, partai yang diyakini menjadi ajang adu gensi antara dua kesebelasan dengan karakter sepak bola “berbeda’, antara rentak irama sepak bola indah gaya kesebelasan Kelimutu Perse Ende dengan goyang goncang sepak bola cantik ala kesebelasan sembur paus Persebata Lembata. Laga final yang dipastikan berlangsung 29 September 2022 ini bakal memantik ribuan penonton di tengah gerimis kerinduan public Lembata dari Subawutun sampai Tuakwutun, dari Tanjungleur sampai Tanjung Naga, dari Ile Ape sampai Ile Pagora, dari Ile Kimok sampai Uyelewun untuk mengangkat tropi kemenangan ETMC XXXI. Dan siapapun tim yang berhasil menang bakal menjadi trending topik dan headline news sejumlah media.

Apakah Perse Ende atau Persebata (Perse-Bata)

TETAPI sebelumnya saya ingin mengulas sedikit tentang laga bigmatc antara Perse Ended an Persim Manggarai. Dua Tim Pesepakbola Lintas Flores yakni Putra Sabana Manggarai dan anak bumi Pancasila Ende Marilonga Topo Doga telah berhasil memukai ribuan penonton ETMC XXXI dengan mempertontonkan kepiawaan mengola si kulit bundar dalam laga laga bertajuk semi final dua hari lalu. Laga perebutan tiket grand final Piala bergengsi El Tari Memorial Cup di GOR 99 Lembata itu dimenangkan Perse Ende dengan skors tipis 1-0, padahal sebelumnya banyak pengamat memprediksikan kemenangan bagi Persim merujuk hasil gemilang ketika menaklukan PSN Ngada.

Sejenak memutar kembali rekaman pertandingan itu. Kedua tim mengandalkan postur pemain yang tinggi, besar dan kekar. Tetapi Perse Ende lebih dominan dalam penguasaan bola yang memaksa putra Persim Manggarai harus bermain cepat dilaga bergengsi itu.

Gempuran demi gempuran terus disajikan di area sona kritis daerah gawang Persim Manggarai. Kendati lini belakang Persim cukup tangguh namun berulang kali penjaga gawang dipaksa untuk memungut si kulit bundar hasil tendangan keras serangan lini kiri yang dikomdani pemain nomor punggung 11 Perse Ende.

Ambisi kedua kesebelasan mencetak skor dimenit menit terakhir babak pertama pupus setelah wasit utama meniup peluit panjang tanda usai babak pertama dengan skor 0 – 0.

Di babak kedua, Persim Manggarai petualang Sabana yang berpostur meyakinkan bagi petarung sepak bola NTT meliuk indah diterpa sengatan sang mentari yang cukup tajam, tetapi bagi putra – putra Manggarai, teriknya sang mentari menjadi pemicu untuki terus mengola si kulit bundar di lapangan hijau.

Bahkan secara geografis, setidaknya Indonesia yang berada di lintasan garis katulistiwa dengan ancaman suhu panas baik pagi maupun siang hari tak mematahkan semangat “perang” bagi Persim menjinakkan si kulit bundar dengan umpan-umpan pandyek terukur yang di kombinasikan dengan permainan membentuk segi tiga serangan pada lini kiri Perse Ende yang sempat membuat sport jantung bagi petinggi Ende yakni wakil Bupati dan Ketua DPRD Ende yang berkesempatan ikut menyaksikan laga seru kedua tim setelah sebelumnya para pejabat ini “melintasi” jalan panjang Trans Flores menuju bumi ikan paus demi mendukung tim kesayangannya.

Serangan beruntun Persim Manggarai ternyata mampu dipatahkan putra – putra penghuni bumi Danau Tiga Warna sejenak memberikan refleksi mendalam bahwa setiap kesebelasan yang berhadapan dengan putra putra bumi gunung meja, dipaksa untuk meracik strategi mumpuni untuk bisa lolos dari hadangan laskar kota pelajar jika tidak ingin pulang dengan kepala tertunduk.

Postur tubuh boleh sama tetapi kekuatan secara individual maupun tim berbanding paralel kurang diperhitungkan anak anak Persim Manggarai. Dua striker Perse Ende bernomor punggung 11 dan 9 merupakan seniman bola sepak yang menerapkan seni bermain dan mempertontonkan kehebatan mereka mengelola sikulit bundar dari kaki ke kaki dalam jangkauan pendek. Tak disangka duel maut di depan gawang Persim sempat membuat salah satu pemain belakang terjatuh dan tak dapat berdiri tetapi bola hasil tendangan dari sudut kiri pertahanan Persim Manggarai itu terus berlanjut sampai membuahkan gol hasil tendangan pemain depan Perse Ende. Keududkan berubah 1-0.

Gol Perse Ende membungkam sporter Persim Manggarai di balkon utama GOR 99. Suara sinis bahkan teriakan histeris terdengar dari arah selatan GOR untuk mencoba menggugat keputusan wasit terkait gol yang diciptakan ditengah seorang pemain belakang Persim yang terkapar didepan gawang yang juga menyebabkan konsentrasi pemain belakang hilang seketika menyaksikan teman yang lagi merintih kesakitan akibat benturan keras memperebutkan si kulit bundar didepan gawang .

Namun , pengadil lapangan tetap pada keputusan bahwa gol itu sah. Sampai babak akhir peluang peluang emas hasil gempuran keras beruntun memberi peluang 4 kali tendangan sudut hanya menampilkan kehebatan dengan gigih ingin menyarangkan bola ke jala Perse Ende hanya sebuah ceritra panjang kehebatan anak anak Persim Manggarai untuk boleh mempertahankan tiket ke laga berikut yakni memperebutkan juara 3 berhadapan dengan Perseron Roten Ndao . Dewi Fortuna lebih berpihak ke putra putra danau Kelimutu pertanda tiket grand final ada ditangan mereka menghadapi Persebata selaku tuan rumah ETMC.

Laga panas memperebutkan tropi kebanggaan pahlawan bola ini akan mempertontonkan pemain pemain hebat anak putra Sembur Paus dan putra putra bumi embrio Pancasila.

Lantai I Gedung DPRD Lembata
Gewura Fransiskus Langobelen
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lembata.

(Sultan)**

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.