Kupang,HRC- Masih banyak sekali sekolah di Indonesia terutama yang berada di pelosok membutuhkan perhatian karena fasilitas yang kurang lengkap. Jadi, selain tugas dari pemerintah dalam memajukan pendidikan Indonesia, kita juga bisa berpartisipasi bergerak dalam membantu anak Indonesia agar bisa belajar di sekolah lebih semangat dengan memberikan perlengkapan yang mereka butuhkan. Salah satu caranya adalah memberikan bantuan kepada komunitas peduli pendidikan anak atau menjadi volunteer dalam kegiatan komunitas tersebut.
Satu lagi komunitas dengan aksi kepedulian yang sangat inspiratif. Komunitas ini bernama CSCD atau ( Children See Children Do).
CSCD atau ( Children See Children Do) merayakan ulang tahun yang ke-5 berlokasi Lapangan Sonaf, Tabun yang dihadiri oleh kaula muda, orang tua, para relawan CSCD, Serta 17 komunitas yang ada di kota Kupang.
Hal ini disampaikan oleh Inisiator CSCD, Marianne Nassa di sela-sela kegiatan yang sedang berlangsung Rabu,(1/6/2022) mengatakan komunitas ini Sebagai wadah ramah anak memiliki misi aksi sosial di bidang pendidikan khususnya bahasa Inggris gratis sejak 1 Juni 2017.
” Ini adalah salah satu bentuk wujud Nyata yang telah dilakukan oleh komunitas CSCD dalam memotivasi generasi bangsa untuk bebas berekspresi. Bukan itu saja di dalam komunitas ini kami membahas Masalah-masalah yang dihadapi oleh literasi masa kini” jelas Marianne.
Komunitas yang genap berusia 5 Tahun pada hari ini mengadakan Talk show dengan mengangkat topik “Berbagi Energi untuk tetap Eksis dalam Menggiatkan Komunitas Pendidikan” dengan menghadirkan pembicara-pembicara dari komunitas-komunitas literasi yang ada di Kota Kupang.
Selain Talk show, CSCD juga mengadakan Pameran CSCD dengan tema “UN5TOPPABLE” ini memiliki arti semangat kerja gerakan komunitas pendidikan yang tak terhentikan.
” Dengan semangat dan kerinduan setiap relawan dan semangat adik-adik untuk membangun Komunitas ini kami melakukan yang terbaik. Tetap berkarya dan tetap berjuang tanpa henti menjadi pelopor memajukan pendidikan” Ungkap Founder komunitas CSCD ini.
Pantauan media Independent Hak Rakyat di lokasi kegiatan berjalan penuh antusias dan meriah dengan Prokes yang ketat dan mendapat banyak dukungan dan apresiasi dari masyarakat yang hadir.
” Banyak apresiasi dan semangat yang kami dapat dari kegiatan pameran ini, lewat kehadiran para pengunjung baik itu yang turut hadir maupun bantuan materil lainnya. Kami masih sangat membutuhkan dukungan pemerintah, lembaga pendidikan dan seluruh masyarakat berupa Alat Tulis (ATK) dan buku cerita lainnya bagi menunjang komunitas ini. Jelas Marianne.
Harapan besar CSCD tetap bertumbuh dengan terus menciptakan inovasi pengajaran bahasa Inggris yang interaktif kedepannya.
Perlu diketahui beberapa project dan kolaborasi yang pernah dilakukan komunitas ini bersama diantaranya, terlibat dalam Festival PAKARIANG 2017 (Pesta Kreativitas dan Permainan Anak Tradisional di Kupang) bersama 150 komunitas di Kupang dan sekitarnya, belajar bersama akademisi dari universitas negeri dalam dan luar NTT, Bacarita Kespro bersama Komunitas Tenggara NTT tentang Kespro dasar bagi anak, diliput media Kompas TV Kupang terkait kegiatan membaca di CSCD Tabun dan Timor Express tentang Bacarita Kespro di CSCD Maulafa, kerjasama dengan SkolMus mengadakan workshop fotografi, project open Book donation hingga gelar lapak bongkar pasang di Pasar Katemak 2019 oleh Perkumpulan PIKUL. (Eshy)*