Kupang,HRC – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2021 yang diperingati setiap tahun tepat 21 Februari, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (DLHK-Prov.NTT) melakukan aksi nyata dengan membagikan wadah(Kantong plastik yang bahan dasarnya dari serat ubi kayu) sampah khusus untuk sampah medik kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah(OPD) Lingkup Pemerintah Prov.NTT.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (DLHK-Prov.NTT), Nondy Christian Siagian,SE,M.Si kepada media ini mengatakan menyongsong peringatan HPSN tahun 2021 dari dinas teknis terkait melakukan pembagian kantong sampah yang ramah lingkungan dengan berbahan dasar serat ubi kayu/singkong.
“ Kita membagikan kantong sampah kepada seluruh OPD Provinsi guna meminimalisir sampah medis. Setiap OPD kita bagikan 10 unit kantong. Kantong ini tujuannya menampung sampah medis seperti masker dan sampah lain yang berhubungan dengan medis” Tandas Siagian.
Lebih lanjut kata Siagian pengumpulan sampah medis pada setiap OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT akan dijemput oleh petugas dari DLHK Prov.NTT dan selanjutnya akan dibawa ke tempat pembakaran sampah medis.
Siagian menjawab media ini terkait budaya bersih tidak lain dirinya mengatakan kebersihan merupakan bagian dari keyakinan dan iman seseorang juga, untuk itu budaya bersih harusnya menyatu dengan setiap hidup masing-masing orang. “ Saya pikir soal bersih tidak terlepas dari hidup kita,dan ini juga harus jadi dari bagian iman kita” Tegas Siagian.
Siagian menambahkan bahwa untuk kotak sampah kini harus tersedia tiga kotak yakni kotak sampah organik,kotak sampah non organik dan kotak sampah medik. “ Harus ada pemilahan antara sampah medik,organik dan sampah non organic” Jelas Siagian.
Kepala Bidang Pembinaan DLHK Prov.NTT, Rudi Lismono ketika diminta keterangannya juga mengatakan manfaat dari pembagian kantong berbahan dasar bukan kimia ini dengan tujuan menumbuhkan semangat kecintaan dan peduli lingkungan. “ Kantong ini berbahan dasar dari serat ubi kayu ini mau membuktikan bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan” tutur Rudi.(Frondes)