Kupang,HRC – Pengelolaan keuangan Negara yang luar biasa jumlahnya tentunya dikucurkan negara untuk membangun negara ini mencapai tingkat kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Tahun anggaran 2021 oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) khusus Dirjen Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai- Nusa Tenggara II(BWS-NT II) mendapatkan kuncuran dana sebesar Rp 7 Triliun lebih guna menjawab seluruh tuntutan kebutuhan pada seluruh Satuan Kerja (Satker) yang ada pada lingkup kerja BWS-NT II.
Kepala Balai (Kabalai) BWS-NT II, Agus Sosiawan,SE,MM ditemui media ini di ruang kerjannya Kamis,(25/2/2021) kepada media ini mengatakan progres tahun 2021 untuk anggarannya telah tersedia kurang –lebih Rp 7 triliun yang pemanfaatanya tersebar pada Satker-satker yang ada. “ Untuk tahun ini memang kondisi belum stabil karena pandemi Covid-19, sehingga ada refocusing dana. Namun banyak kegiatan yang kita lakukan terkait langsung dengan pembangunan bendungan dan bendung serta beberapa kegiatan lain pada bidang dan satuan kerja lingkup BWS-NT II” ungkap Agus.
Menjawab media ini terkait mekanisme kerja tidak lain Agus mengatakan dalam pelaksanaan tugas khususnya mekanisme pelelangan paket proyek tentunya sudah diatur tersendiri melalui regulasi yang berlaku. Tambah Agus bahwa saat ini untuk pelelangan proyek semua sudah terarah dan dilaksanakan oleh Balai Pemilihan Jasa Konstruksi Balai Pelaksanaan Pemilihan jasa Konstruksi (BP2JK).
“ Untuk kegiatan pelelangan proyek semuanya sudah ada di BP2JK. Kewenangannya ada disana, kita disini hanya siap menerima hasil seleksi” tandas Agus. Tekait hal-hal urgensif tugas pokok dan fungsi Agus menambahkan bahwa semua kegiatan sudah diatur secara sistem elektronik sehingga sosial controlling berlaku secara transparan.
“ Untuk zaman sekarang berlaku sitem e-catalog dimana semua mata kegiatan tertera secara akurat dan transparatif sehingga tidak ada kata manipulasi” tegas Agus.
Pada kesempatan yang sama Agus juga menjelaskan untuk tahun 2021 ada satu paket kegiatan yakni pembangunan bendung di desa Netemnanu kecamatan Amfoang Timur kabupaten Kupang. Netemnanu yang adalah daerah berbatasan langsung dengan Timur Leste tentunya mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Daerah ini juga merupakan daerah potensi irigasi yang dapat mengairi ribuan hektar lahan pertanian.
“ Tahun ini juga kita membangun satu bendung di Netemnanu daerah perbatasan NKRI-Timor Leste, daerah ini daerah potensial irigasi pertanian yang dapat mengairi ribuan hektar lahan persawahan. Kita bangun disini karena daerah ini selain punya potensi namun juga adalah daerah perbatasan antara NKRI- Oeccuse,Timor Leste. Di daerah ini juga akan dibangun PLBN Oepoli” tutur Agus.
Diakhir dialog dengan media Independen hak rakyat, Agus menuturkan bahwa komunikasi dan korelasi harus terus dibangun guna terwujudnya mutu kerja yang efisien dan efektif sebagaimana yang diharapkan oleh publik yakni tercapainya kemajuan dan kesejahteraan rakyat. “ Kepada teman-teman media, saya menghimbau untuk tetap membangun komunikasi kapan dan dimana saja. Tidak mungkin semua hal akan kami tahu, apabila teman-teman termaksud media mengetahui kejadian di lapangan segeralah sampaikan ke pihak kami sehingga kami dapat membenahinya” pinta Agus. (Frondes)