Kupang,HRC- Taruna Siaga Bencana (Tagana) merupakan Personil yang dipersiapan secara matang baik fisik maupun psikis dalam menangani setiap peristiwa bencana alam.
Tagana dibawah naungan Dinas sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT) terkhusus dibawah kendali Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial.
Kepala Bidang perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos NTT, Djoeses S.M.Nai Buti,S.pt,M.Si ditemui media ini di kantor Dinsos NTT senin,(15/3/2021) mengatakan tugas seorang taruna siaga bencana sesungguhnya mereka adalah garda terdepan dalam menyikapi setiap peristiwa bencana.
“Tagana adalah mereka yang dipersiapkan secara matang baik fisik maupun psikis guna menghadapi dan memberikan pertolongan tepat pada setiap peristiwa-peristiwa bencana yang terjadi di daerah ini” ungkap Djoeses.
Djoeses menambahkan bahwa jumlah seluruh personil tagana di NTT sebanyak 838 orang terkhusus untuk lingkup pemerintah provinsi 117 orang. Ratusan tenaga Tagana ini tentunya harus mendapatkan pembekalan baik itu fisik maupun mental. “Ada beberapa anggota yang tidak sanggup dan tidak tahu berenang. Mereka hanya diberikan pilihan kembali angkat tas untuk pulang atau mau lanjut” Kisah Djoeses mengenang peristiwa latihan berenang.
Tagana juga tentunya khusus untuk bencana laut pastinya mereka harus didampingi tim SAR untuk itu, ada moment khusus dimana personil tagana harus melakukan pembinaan dan pelatihan bersama tim SAR.
“tentunya membangun korelasi dengan tim SAR guna pembekalan dan pelatihan khusus renang bagi para tagana persiapan menghadapi bencana laut”ungkap Djoeses. (Frondes)